Sudah masuk hari ke-7. Cukup banyak aktivitas yang berlangsung untuk hari ini. Acara pertama di hari ketujuh adalah kunjungan ke Korea Tourism Centre. Disini bisa dilihat berbagai simbol yang berkaitan dengan perkembangan budaya Korea seperti adanya standee artis K-pop seperti SNSD, Super Junior, Big Bang, dan lainnya. Selain itu, ada juga pusat pemeriksaan kesehatan untuk melakukan cek kesehatan. Foto di bawah adalah foto saya dengan human board Kim ‘Taengoo’ Taeyeon, Leader SNSD, one of my favorite girlgroup that inspire me so much.
Berikutnya, kontingen bergerak menuju kantor Seoul Global Centre. Organisasi ini berfungsi membantu orang-orang luar yang tinggal di Korea untuk kegiatan yang tidak disediakan di kedutaan. Speaker pada presentasi tersebut adalah Mr. Kinney yang merupakan direktur Seoul Global Centre. Contoh informasi yang diberikan organisasi ini yaitu terkait dengan transportasi, lingkungan, dan etika di Korea. Untuk bidang transportasi, Korea menyediakan T-Money Card untuk berbagai transportasi umum seperti subway, busway, dan taxi. Untuk bidang lingkungan, masyarakat Korea mempunyai budaya yang sangat baik dalam memilah dan memisahkan sampah. Organisasi ini sangat baik dalam menyediakan fasilitas yang tidak sediakan oleh kedutaan, contohnya izin mengemudi di Korea, layanan telepon internasional. Foto di bawah adalah group selfie bersama Direktur SGC.
Acara ketiga adalah mengunjungi National Hangeul Museum. Hangeul adalah huruf asli Korea. Museum ini adalah museum nasional yang menyediakan informasi mengenai perkembangan bahasa Hangeul. Huruf Hangeul terdiri atas 28, 17 konsonan dan 11 vokal. Berikutnya, kontingen JSC juga diberikan pelatihan menulis Hangeul.
Acara terakhir adalah kunjungan ke Namsan Tower. Namsan Tower merupakan salah satu landmark kota Seoul. Dari tempat ini, kita bisa melihat keseluruhan kota Seoul dengan sangat indah. Tempat ini juga menjadi salah satu tempat romantis untuk berbagai pasangan. Pemerintah Jakarta harus mencontoh langkah pemerintahan Seoul dalam hal menjadikan suatu tempat menjadi landmark suatu kota, misalnya Monas harus lebih digencarkan sebagai salah satu wajah kebanggaan kota Jakarta.
Leave a Reply