Beberapa hari yang lalu, saya melakukan perjalanan short vacation ke Milan, Italy. Berikut saya ingin menceritakan beberapa pengalaman saya.
Transportasi
Dari kota asal saya Enschede, saya menaiki kereta menuju Bandara Schiphol Amsterdam. Karena hari itu adalah hari Jumat, saya keluar dari bandara untuk mencari masjid terdekat. Masjid terdekat dari bandara Schiphol adalah Masjid Ar-rahman (lokasi Van Ostadestraat 393-395, 1074 VZ Amsterdam). Saya menuju masjid tersebut dengan menggunakan bus, waktu yang dibutuhkan sekitar 15 menit.
Setelah solat Jumat, saya kembali lagi ke bandara Schiphol. Lalu berikutnya saya langsung menuju gate penerbangan saya. Karena sebelumnya saya sudah memiliki boarding pass melalui aplikasi EasyJet, saya langsung menuju ke gate M tempat maskapai EasyJet melakukan penerbangan ke Milan. Pemeriksaan security bandara tidak seketat yang saya bayangkan. Perjalanan dari Amsterdam ke Milan memakan waktu sekitar 1.5 jam. Selama di pesawat, saya mengulang kembali membaca buku favorit saya Solve For Happy melalui Kindle sambil mendengarkan musik.
Dari Milan Linate Airport, kita dapat membeli tiket di Hudson News (lokasi sekitar 100 m dari pintu keluar pengambilan bagasi) atau mesin otomatis setelah keluar airport, dekat tempat menunggu bus, untuk menuju ke pusat kota Milan. Pusat kota Milan yang utama adalah daerah Duomo. Tiket yang dibeli adalah tiket sekali jalan yang berlaku selama 90 menit, artinya selama 90 menit tersebut kita gratis menggunakan transportasi bus, metro, dan kereta. Harga tiketnya adalah 2 Euro. Untuk hari-hari berikutnya, saya meminjam kartu khusus paket bulanan kereta milik temen kakak kelas saya, so it’s free 🙂
Akomodasi
Akomodasi dapat kalian peroleh dengan memesan di http://www.booking.com saya memilih akomodasi yang metode pembayarannya dapat menggunakan iDeal ABN AMRO Bank milik saya. Saya tinggal di sebuah hotel di daerah Brenta. Di daerah ini banyak juga orang asing di luar orang asli Italy. Lalu di hari kedua, saya tinggal di apartemen kakak kelas saya sewaktu kuliah.
Must Visit Places
1.Stadion San Siro
Stadion San Siro adalah stadion sepakbola milik klub AC Milan dan Inter Milan. Sewaktu saya kecil, saya sangat menyukai tim AC Milan yang saat itu pada masa jayanya, dengan Maldini, Nesta, Shevchenko, Pirlo, Inzaghi, sebagai pilar pemain-pemain kelas dunia.
2. Navigli
Navigli adalah canal kecil yang ada di tengah kota Milan. Anda bisa membayangkan Navigli seperti little venice. Menjelang senja hingga malam hari, Navigli ramai dikunjungi orang. Anda bisa melihat tampilan sunset yang sangat indah disana, dan menikmati makan malam di pinggir canal tersebut. Kami makan pizza jamur dan berbincang-bincang hingga larut malam.
3. Duomo
Duomo adalah cathedral besar yang menjadi simbol kota Milan. Duomo juga merupakan cathedral terbesar ketiga di dunia. Tepat di depan duomo juga terdapat galeri yang didalamnya banyak toko-toko fashion milik brand terkenal seperti Gucci dan Prada.
Life Lesson
Saya bertemu dengan kakak kelas saya sewaktu kuliah dan beberapa teman baru yang kebetulan bekerja di Milan. Kami saling berbagi cerita baik terkait pengalaman sekolah hingga cerita hidup yang sifatnya personal. Saya menyadari bahwa setiap orang mempunyai cerita hidup yang unik, saya sangat amaze dengan beberapa kisah hidup yang mereka ceritakan, yang menurut saya menunjukkan kualitas diri mereka sebagai orang yang tangguh dan baik hati. Ada berbagai permasalahan yang dari sudut pandang saya sangat berat yang mereka alami, utamanya masalah keluarga. Saya tidak bisa membayangkan kalau saya yang ada di posisi tersebut, mungkin saya tidak setangguh mereka. Ujian dalam hidup akan selalu ada, selagi manusia tersebut hidup. Dan tujuan dari ujian tersebut bukanlah untuk menyusahkan kita, melainkan untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Dan pelajaran berikutnya yang saya ambil adalah kita harus selalu bersyukur dengan kehidupan kita.
Leave a Reply