Acara pertama di hari kesembilan ini adalah mengunjungi Mapo Resource Recovery Facility Plant. Tempat ini adalah pabrik untuk mengolah sampah 5 distrik di Seoul menjadi energi dalam bentuk listrik dan produk kerajinan tangan. Pabrik ini mulai dikonstruksi pada tahun 2001 hingga akhirnya selesai dibangun pada tahun 2005. Waktu konstruksi yang hanya 4 tahun tergolong sangat cepat untuk membuat pabrik dengan skala cukup besar tersebut. Pembuatan pabrik ini awalnya mencontoh pabrik pengolahan sampah yang ada di Swedia dan Amerika. Dengan perkembangan teknologinya yang cepat, Korea mampu membangun pabrik pengolahan sampah dengan kualitas lebih baik, karena semua sampah yang ada benar-benar dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna. Pabrik pengolahan sampah ini sekarang sudah menjadi percontohan untuk diterapkan di beberapa negara seperti Singapura.
Hal yang mengagumkan dari pabrik pengolahan sampah ini adalah teknologi yang dipakai. Semua jenis sampah dapat dimanfaatkan disini, kecuali sampah organik dan logam. Sampah-sampah tersebut awalnya digerus terlebih dahulu agar ukurannya menjadi kecil. Setelah itu, sampah ukuran kecil akan masuk ke incenerator untuk mengalami proses pembakaran pada suhu tinggi sehingga menghasilkan panas. Panas yang dihasilkan akan dimanfaatkan untuk mengubah air menjadi steam, dimana steam selanjutnya akan digunakan untuk menggerakan turbin uap dan menghasilkan listrik. Listrik yang dihasilkan sebagian digunakan untuk menjalankan pabrik, dan sebagian lagi dijual langsung ke perusahaan pembangkit listrik (seperti PLN di Indonesia) untuk digunakan warga. Selain itu, gas buangan (flue gas) yang mengandung senyawa-senyawa kotor hasil pembakaran seperti SOx, NOx, dan COx akan diolah terlebih dahulu dengan memasuki kolom adsorpsi dan reaktor, sehingga saat keluar ke lingkungan gas buangan tersebut sudah bersih. Dengan adanya pabrik pengolahan sampah ini, proses pemilahan sampah yang dilakukan oleh warga menjadi tidak sia-sia dan ada manfaatnya karena benar-benar dapat dirasakan melalui listrik yang dihasilkan. Pabrik ini sangat perlu untuk dicontoh di Jakarta. Jakarta mempunyai tempat pembuangan sampah besar yaitu di Bantar Gebang. Dengan kemauan keras dan kerja sama dari pemerintah dan warga, TPA Bantar Gebang seharusnya dapat diubah menjadi pabrik pengolahan sampah. Karena awalnya Mapo Resource Recovery Plant ini pun adalah hanya tempat pembuangan sampah akhir, dan dalam waktu 30 tahun seolah disulap menjadi pabrik pengolahan sampah.
Tempat kedua yang dikunjungi adalah pasar tradisional di Namdaemun. Di tempat ini banyak dijual jajanan makanan jalanan seperti Ddokbokki dan Odeng. Selain itu, banyak cinderamata khas korea yang dijual disini dengan harga murah seperti baju, gantungan kunci, tas, dan lainnya. Hal menarik dari tempat ini adalah kita dapat menawar harga dengan sangat murah.
Tempat ketiga adalah kunjungan ke Seoul Emergency Operation Centre. Tempat ini adalah tempat dimana warga Seoul dapat meminta bantuan ketika ada kejadian tertentu seperti banjir dan gangguan kesehatan. Dalam setahun, tempat ini dapat menerima lebih dari 2.4 juta panggilan, artinya lebih dari 8000 panggilan perharinya. Dengan adanya tempat ini, warga Seoul dapat merasa nyaman jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Nomor telepon gawat darurat yang tersedia yaitu 119.
Tempat terakhir yang dikunjungi adalah Mizy. Mizy adalah NGO yang berfokus pada pertukaran budaya antar negara. Mizy sendiri berarti dunia yang belum dan akan ditemukan. Prinsip yang dijunjung oleh Mizy adalah menghargai terhadap setiap budaya negara yang ada. Ada berbagai aktivitas yang dilakukan di Mizy. Aktivitas pertama adalah Pangaea Is My Friend, dimana kegiatan ini adalah program exchange untuk anak SD umur 9-11 tahun. Selain itu adalah aktivitas kedua Rainbow, dimana program ini volunteer akan mengurus anak-anak imigran dari berbagai negara seperti Cina, India, bahkan Korea Utara. Aktivitas ketiga adalah Mizy Global Citizen Project, yaitu program exchange untuk anak SMP. Di tempat ini juga, delegasi JSC Seoul memberikan presentasi mengenai budaya dan seni yang ada di Jakarta, dan memberikan penampilan berupa tarian medley Lenggang Nyai dan beberapa tari lain.
Leave a Reply