Acara pertama di hari kedelapan ini adalah mengunjungi Bukcheon Village. Tempat ini adalah perumahan yang isinya adalah rumah-rumah tradisional Korea. Rumah tradisional Korea mempunyai ciri unik bagian dalamnya tidak terlalu besar, terbuat dari kayu, dan pintu tertutup oleh kayu serta kertas.
Acara kedua adalah mengunjungi Dongdaemun Design Plaza (DDP). DDP dibangun menggunakan rancangan oleh arsitektur asal Irak yang bernama Zara Hadit. Konsep yang ia usung lebih mengarah ke ketidakteraturan.Tempat ini terbagi menjadi tiga bagian utama, yang pertama adalah bagian business centre, bagian kedua adalah museum, dan yang ketiga adalah plaza. Sebenarnya bangunan ini dulunya adalah stadion sepak bola. Hal ini terlihat dari di sudut DDP saat ini masih terdapat lampu stadion. Bangunan ini juga sampai saat ini masih menjadi kontroversi karena menghabiskan dana pemerintah hingga hampir 6 triliun rupiah. Ada yang merasa bahwa nilai dana tersebut terlalu berlebihan, namun tak sedikit yang memuji bangunan ini, utamanya dari segi arsitektur bangunan.
Hal menarik lain dari bangunan ini adalah konsep eco-friendly yang diusung. Tiga contoh utama yang mendukung konsep tersebut adalah penanaman tumbuhan Sedum di atap dengan presentase hampir 40%, yang berfungsi sebagai media pemanas dan pendingin. Berikutnya adalah penggunaan panel surya untuk menghasilkan daya untuk menjalankan aktivitas di bangunan tersebut. Terakhir, DDP memanfaatkan air hujan yang turun untuk keperluan gedung seperti flushing di toilet. Sebagai engineer yang punya passion dalam hal lingkungan dan energi terbarukan, konsep ini sangat menarik bagi saya.
Kegiatan ketiga adalah kunjungan ke Seoul Museum of History. Sejarah yang cukup menarik adalah di tahun 1964, Korea ikut membantu Amerika Serikat saat perang Vietnam, dengan tujuan memperoleh dana yang akan digunakan untuk membangun kota Seoul. Berikutnya, di tahun 1970 mulai dibangun jalan tol dari Seoul-Busan. Lalu di periode 1970 hingga 1980, terjadi ledakan penduduk di Seoul dari awalnya 5 juta penduduk menjadi 10 juta penduduk. Beberapa fakta unik yang diperoleh dari kunjungan ini adalah terdapat empat gunung yang memutari Seoul, yang terletak di setiap sisi kota. Gunung yang paling terkenal dan menjadi objek wisata yaitu Gunung Namsan terletak di selatan kota Seoul. Fakta unik berikutnya adalah terdapat lima istana jaman kerajaan dinasti Joseon di Seoul, satu yang cukup terkenal adalah Gyeongbokgung Palace.
Kegiatan keempat adalah menghadiri charity party di Seoul City Hall. Kegiatan ini diadakan oleh gabungan berbagai organisasi non-profit di Seoul yang bergerak di bidang perdamaian dan pendidikan. Di tempat ini, kontingen JSC Seoul juga memberikan penampilan budaya berupa tari saman dan disambut dengan sangat hangat oleh peserta disana.
Leave a Reply